Kamis, 10 Maret 2016

DEFINISI RUANG LINGKUP DAN TUJUAN EKONOMETRI

4.1.      Apakah Ilmu Ekonometri itu?
            Teori-teori ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variabel ekonomi dalam bentuk sistematis. Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi di dunia nyata. Teori tersebut harus di uji dengan data empiris, jika data membenarkan hubungan yang dimaksud oleh teori, maka teori tersebut dapat di terima. Kalau tidak, maka di tolak.
            Bidang ilmu yang melakukan evaluasi teori-teori ekonomi secara kuantitatif, disebut ilmu ekonometri. Ekonometri adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dan statistik ekonomi, dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang di bangun oleh teori ekonomi.
            Ruang lingkup ekonometri jauh lebih luas, sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri dalam berbagai definisi mereka, yaitu sebagai berikut:
1.    Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai imu sosial yang menerapkan peralatan teori ekonomi, matematik, dan statistik inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi (Arthur S. Goldbeger, Ekonometric Theory, 1964, halaman 1).
2.    Ilmu ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistik terhadap konsep-konsep yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu ekonomi matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen, Ekonometrics, 1951).
3.    Tugas utama teori ekonometri adalah menjembatani hubugn-hubungan pasti teori ekonomi dan hubungan-hubungan gangguan kenyataan ekonomi (A.S. Goberger, Econometric Theory, 1964, halaman 2).
4.    Dan lain-lain.
Nama “Ekonometri” diperkenalkan pada tahun 1926 oleh seorang pakar ekonomi dan statistik bangsa Norwegia, Ragnar Frisch. Ekonometri pada mulanya merupakan model “Biometri” yang muncul pada akhir abad ke-19 yaitu suatu bidang ilmu biologi yang memanfaatkan penggunaan metode-metode statistik.
4.1.1.      Metodologi Ekonometri
Prosedur atau tahapan ekonometri meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
(1).             Merumuskan persamaan matematis yang menggambarkan hubungan antara berbagai variabel ekonomi (Spesifikasi).
(2).             Merancang metode dan prosedur berdasakan teori statisik, untuk mendapatkan sampel yang diwakili dunia nyata.
(3).             Menyusun metode penaksiran (estimasi) parameter hubungan-hubungan yang dilukiskan pada langkah pertama (Penaksiran).
(4).             Menyusun metode (statistik) untuk keperluan pengujianvaliditas teori, dengan menggunakan parameter-parameter yang telah di dapat pada lagkah ketiga (Verfikasi/Pengujian).
(5).             Mengembangkan metode peramalan ekonomi ataupun implikasi kebijakan berdasarkan parameter-parameter yang telah di taksir (Aplikasi/Penerapan).
4.1.2.      Ekonometri danEkonomi Matematik
Perbedaan utama (principal) antara ilmu ekonomi matematik (mathematical economics) dan ilmu ekonomi litere yang nir-matematik (literary economic) adalah kenyataan dalam ekonomi matematik, semua asumsi dan kesimpulan dinyatakan dengan simbol-simbol matematik dan persamaan-persamaan, bukan dalam bentuk verbal (kata atau kalimat).
Ekonometri mengasumsikan setiap hubungan ekonomi sebaagai hubungan stokastik, yaitu ada gangguan (disturbances) dalam pola-pola perilaku pasti seperti yang digariskan oleh teori ekonomi atau ekonomi matematik. Metode-metode ekonometri memberikan nilai-nilai namerik koefisien hubungan-hubungan ekonomi.
Ekonomi matematik tidak menghasikan nilai-nilai namerik. Dengan mengkombinasikan formula matematik dari teori data empiris, ekonometri memberikan jalan untuk beralih dari kerangka teori abstrak ke hasil-hasil namerik dalam kasus-kasus nyata.
4.1.3.      Ekonometri dan Statistik
Statistik ekonomi berbeda dengan statistik matematik. Statistik matematik (statistik modern atau statistik inferensi) didasarkan pada teori probabilitas, bekerja melalui metode-metode pengukuran yang di bangun atas dasar percobaan atau eksperimen terkendai atau terencanasecara cermat. Metode-metode statistik yang telah disesuaikan disebut “metode-metode ekonometrik”.
Ekonomi matematik dan ekonomi statistik merupakan aspek-aspek yang penting dalam ekonometri. Formulasi matematik memberikan ketepatan dan kecermatan , sedangkan statistik memberikan “darah hidup” atau bahan baku bagi ekonometri yang merupakan cabang ilmu yang baru.
4.2.           Tujuan-tujuan Ekonometri
Ekonometri membantu dalam mencapai 3 tujuan berikut:
(1).           Membuktikan atau menguji validitas teori-teori ekonomi (VERIFIKASI)
(2).           Menghasilkan taksiran-taksiran numerik bagi koefisien-koefisian hubungn ekonomi yang selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (PENAKSIRAN).
(3).           Meramalkan nilai besar-besaran ekonomi di masa yang akan datang dengan derajat probabilitastertentu (PERAMALAN).
4.2.1.      Pengujian (Pembuktian) Teori Ekonomi
Tujuan utama ekonometri membuktian teori-teori ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mamapu menjeleskan perilku nyata.
4.2.2.      Penaksira Koefisien dari Hubungan-hubungan Ekonomi
Pengetahuan mengenai seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat untuk merupakan kebijakan-kebijakan ekonomi. Pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan penawaran  memungkinkan taksiran beban pembayaran pajak penjualan kepada pemerintah. Penaksiran fungsi-fungs produksi banyak manfaatnya.
4.2.3.      Peramalan Nilai Besar-besaran Ekonomi
Pada masa sekarang ini, “peramalan“ menjadi semakin penting, baik untuk keperluan perencanaan pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang berkembang maupun untuk pengaturan aktivitas ekonomi di negara-negara maju.
4.3.           Hakikat Pendekatan Ekonometri
 
Langkah 1:
            Langkah pertama dan paling penting dalam setiap penelitian ekonometri adalah menspesifikasikan model meliputi penentuan sebagai berikut:
(a)                Variabel bebas atau variabel penjelas (explanatory variable) maupun variabel terikat (dependent variable)yang akan dimasukkan dalam model.
(b)               Asum-asumsi a priori mengeni nilai dan tanda parameter (atas dasar kriteria teoritis) dari model.
(c)                Bentuk matematis dari model
 
Langkah 2:
            Penaksiran model dengan metode ekoometri yang tepat, meliputi langkah-lagkah sebagai berikut:
(a).       Pengumpulan data berkaitan dengan variabel-variabel yang masuk dalam model (runtun waktu atau silang tempat).
(b).      Menyelidiki ada tidaknya masalah multikoinieritas
(c) .      Menyelidiki syarat identifikasi jika modenya mengandung lebih dari satu persamaan.
(d).      Memilih teknik ekonometri yang tepat untuk penaksiran model
 
Langkah 3:
            Pada langkah ini, model akan dievaluasi atas dasar kriteria tertentu. Diguakan 3 kriteris untuk evaluasi, yaitu sebagai berikut:
(a).       Kriteria “a priori” Ekonomi, yang ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi.
(b).      Kriteria Statistik (First Order Test), yang ditentukan oleh teori statistik, termasuk koefisien korelasi dan standar deviasi atau kesalahan standar dari taksiran.
(c).       Kriteria Ekonometri (Second-order Test), yang ditentukan oleh teori ekonometri.
 
Langkah 4:
            Menguji kekuatan peramalan model. Salah satu tujuan utama ilmu ekonmetri adalah membuat peramalan yang merupakan prediksi nilai-nilai suatu variabel terteuntu di luar data sampel yang tersedia.
4.4.           Ekonometri Teoritis dan Ekonometri Terapan
Ekonometri Teoritis berkaitan dengan pengebangan metode yang teoat untuk mengukur hubungan-hubungan ekonomi yang digambarkan oleh model-model ekonometri.
Ekonomi Terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonometri. Jadi mencakup penerapan apikasi teknik-teknik ekonometri yang diembangkan dala ekonometri teoritis, pada berbagai bidang teori ekonometri untuk keperluan pengujian atau pembuktian teori dan peramalan.

0 komentar:

Posting Komentar