Teori-teori
ekonomi mencoba mendefinisikan hubungan-hubungan antara berbagai variabel
ekonomi dalam bentuk sistematis. Tujuannya untuk membantu memahami fenomena ekonomi
di dunia nyata. Teori tersebut harus di uji dengan data empiris, jika data
membenarkan hubungan yang dimaksud oleh teori, maka teori tersebut dapat di
terima. Kalau tidak, maka di tolak.
Bidang ilmu yang melakukan evaluasi
teori-teori ekonomi secara kuantitatif, disebut ilmu ekonometri. Ekonometri
adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dan statistik ekonomi,
dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang di bangun
oleh teori ekonomi.
Ruang lingkup ekonometri jauh lebih
luas, sebagaimana dilukiskan oleh para pakar ekonometri dalam berbagai definisi
mereka, yaitu sebagai berikut:
1. Ilmu
ekonometri didefinisikan sebagai imu sosial yang menerapkan peralatan teori
ekonomi, matematik, dan statistik inferensi untuk menganalisis fenomena ekonomi
(Arthur S. Goldbeger, Ekonometric Theory,
1964, halaman 1).
2. Ilmu
ekonometri didefinisikan sebagai pengamatan statistik terhadap konsep-konsep
yang dihasilkan secara teoritis; atau dapat pula dikatakan sebagai ilmu ekonomi
matematik yang bekerja dengan data terukur (Jan Tinbergen, Ekonometrics, 1951).
3. Tugas
utama teori ekonometri adalah menjembatani hubugn-hubungan pasti teori ekonomi
dan hubungan-hubungan gangguan kenyataan ekonomi (A.S. Goberger, Econometric Theory, 1964, halaman 2).
4. Dan
lain-lain.
Nama
“Ekonometri” diperkenalkan pada tahun 1926 oleh seorang pakar ekonomi dan
statistik bangsa Norwegia, Ragnar Frisch.
Ekonometri pada mulanya merupakan model “Biometri” yang muncul pada akhir abad
ke-19 yaitu suatu bidang ilmu biologi yang memanfaatkan penggunaan
metode-metode statistik.
4.1.1.
Metodologi
Ekonometri
Prosedur
atau tahapan ekonometri meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
(1).
Merumuskan persamaan
matematis yang menggambarkan hubungan antara berbagai variabel ekonomi (Spesifikasi).
(2).
Merancang metode dan
prosedur berdasakan teori statisik, untuk mendapatkan sampel yang diwakili
dunia nyata.
(3).
Menyusun metode
penaksiran (estimasi) parameter hubungan-hubungan yang dilukiskan pada langkah
pertama (Penaksiran).
(4).
Menyusun metode
(statistik) untuk keperluan pengujianvaliditas teori, dengan menggunakan
parameter-parameter yang telah di dapat pada lagkah ketiga (Verfikasi/Pengujian).
(5).
Mengembangkan metode
peramalan ekonomi ataupun implikasi kebijakan berdasarkan parameter-parameter
yang telah di taksir (Aplikasi/Penerapan).
4.1.2.
Ekonometri
danEkonomi Matematik
Perbedaan utama (principal) antara ilmu ekonomi
matematik (mathematical economics)
dan ilmu ekonomi litere yang nir-matematik (literary economic) adalah kenyataan
dalam ekonomi matematik, semua asumsi dan kesimpulan dinyatakan dengan
simbol-simbol matematik dan persamaan-persamaan, bukan dalam bentuk verbal
(kata atau kalimat).
Ekonometri
mengasumsikan setiap hubungan ekonomi sebaagai hubungan stokastik, yaitu ada
gangguan (disturbances) dalam
pola-pola perilaku pasti seperti yang digariskan oleh teori ekonomi atau
ekonomi matematik. Metode-metode ekonometri memberikan nilai-nilai namerik
koefisien hubungan-hubungan ekonomi.
Ekonomi matematik tidak
menghasikan nilai-nilai namerik. Dengan mengkombinasikan formula matematik dari
teori data empiris, ekonometri memberikan jalan untuk beralih dari kerangka
teori abstrak ke hasil-hasil namerik dalam kasus-kasus nyata.
4.1.3.
Ekonometri
dan Statistik
Statistik ekonomi
berbeda dengan statistik matematik. Statistik matematik (statistik modern atau
statistik inferensi) didasarkan pada teori probabilitas, bekerja melalui
metode-metode pengukuran yang di bangun atas dasar percobaan atau eksperimen
terkendai atau terencanasecara cermat. Metode-metode statistik yang telah
disesuaikan disebut “metode-metode ekonometrik”.
Ekonomi matematik dan
ekonomi statistik merupakan aspek-aspek yang penting dalam ekonometri.
Formulasi matematik memberikan ketepatan dan kecermatan , sedangkan statistik
memberikan “darah hidup” atau bahan baku bagi ekonometri yang merupakan cabang
ilmu yang baru.
4.2.
Tujuan-tujuan
Ekonometri
Ekonometri
membantu dalam mencapai 3 tujuan berikut:
(1).
Membuktikan atau
menguji validitas teori-teori ekonomi (VERIFIKASI)
(2).
Menghasilkan
taksiran-taksiran numerik bagi koefisien-koefisian hubungn ekonomi yang
selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan kebijakan ekonomi (PENAKSIRAN).
(3).
Meramalkan nilai
besar-besaran ekonomi di masa yang akan datang dengan derajat
probabilitastertentu (PERAMALAN).
4.2.1.
Pengujian
(Pembuktian) Teori Ekonomi
Tujuan utama ekonometri
membuktian teori-teori ekonomi tersebut, sehingga membantu untuk mengetahui dan
memutuskan seberapa jauh suatu teori ekonomi mamapu menjeleskan perilku nyata.
4.2.2.
Penaksira
Koefisien dari Hubungan-hubungan Ekonomi
Pengetahuan mengenai
seluruh koefisien semacam itu sangat bermanfaat untuk merupakan
kebijakan-kebijakan ekonomi. Pengetahuan mengenai elastisitas permintaan dan
penawaran memungkinkan taksiran beban
pembayaran pajak penjualan kepada pemerintah. Penaksiran fungsi-fungs produksi
banyak manfaatnya.
4.2.3.
Peramalan
Nilai Besar-besaran Ekonomi
Pada masa sekarang ini,
“peramalan“ menjadi semakin penting, baik untuk keperluan perencanaan
pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang berkembang maupun untuk
pengaturan aktivitas ekonomi di negara-negara maju.
4.3.
Hakikat
Pendekatan Ekonometri
Langkah 1:
Langkah pertama dan paling penting
dalam setiap penelitian ekonometri adalah menspesifikasikan model meliputi
penentuan sebagai berikut:
(a)
Variabel bebas atau
variabel penjelas (explanatory variable) maupun variabel terikat (dependent
variable)yang akan dimasukkan dalam model.
(b)
Asum-asumsi a priori
mengeni nilai dan tanda parameter (atas dasar kriteria teoritis) dari model.
(c)
Bentuk matematis dari
model
Langkah 2:
Penaksiran model dengan metode
ekoometri yang tepat, meliputi langkah-lagkah sebagai berikut:
(a). Pengumpulan data berkaitan dengan variabel-variabel
yang masuk dalam model (runtun waktu atau silang tempat).
(b). Menyelidiki ada tidaknya masalah
multikoinieritas
(c)
. Menyelidiki syarat identifikasi
jika modenya mengandung lebih dari satu persamaan.
(d). Memilih teknik ekonometri yang tepat untuk
penaksiran model
Langkah 3:
Pada langkah ini, model akan
dievaluasi atas dasar kriteria tertentu. Diguakan 3 kriteris untuk evaluasi,
yaitu sebagai berikut:
(a). Kriteria “a priori” Ekonomi, yang
ditentukan oleh prinsip-prinsip teori ekonomi.
(b). Kriteria Statistik (First Order Test),
yang ditentukan oleh teori statistik, termasuk koefisien korelasi dan standar
deviasi atau kesalahan standar dari taksiran.
(c). Kriteria Ekonometri (Second-order Test),
yang ditentukan oleh teori ekonometri.
Langkah 4:
Menguji kekuatan peramalan model.
Salah satu tujuan utama ilmu ekonmetri adalah membuat peramalan yang merupakan
prediksi nilai-nilai suatu variabel terteuntu di luar data sampel yang
tersedia.
4.4.
Ekonometri
Teoritis dan Ekonometri Terapan
Ekonometri
Teoritis berkaitan dengan pengebangan metode yang
teoat untuk mengukur hubungan-hubungan ekonomi yang digambarkan oleh
model-model ekonometri.
Ekonomi
Terapan menggambarkan nilai praktis dari
penelitian ekonometri. Jadi mencakup penerapan apikasi teknik-teknik ekonometri
yang diembangkan dala ekonometri teoritis, pada berbagai bidang teori
ekonometri untuk keperluan pengujian atau pembuktian teori dan peramalan.
0 komentar:
Posting Komentar