Model perkiraan regresi linier dengan satu variabel bebas adalah sebagai berikut:
Diagnosa untuk residual
linieritas fungsi regresi
Untuk menganalisa apakah sebuah fungsi regresi linier fit dengan data, dapat menggunakan diagram pencar (scatter plot)
antara variable X dan Y atau dapat dilihat residual plotnya yaitu plot
antara residual dengan variabel bebas atau antara residual dengan nilai
perkiraan Y. Pada kondisi tertentu, misal kemiringan (slope)
sangat curam, diagram pencar menjadi lebih sulit untuk menentukan
kelinieran sebuah fungsi regresi. Sedangkan dengan plot residual dapat
dengan jelas terlihat setiap bentuk sistematis dalam deviasi sektar
garis regresi.
Kenormalan dari error ( normality of error term )
Sedikit melenceng dari kenormalan tidak
menimbulkan masalah serius. Namun jika melenceng terlalu jauh harus
diperhatikan. Asumsi ini diperlukan karena prosedur pengujian dan
estimasi didasari pada distribusi t yang berasal dari distribusi normal.
Sebaran plot dapat digunakan untuk melihat kenormalan dari residual,
seperti Box-plot, Histogram, atau steam and leaf plot.
Cara lainnya yaitu dengan sebuah normal probability plot dari residual
yang dilakukan disini adalah memplot setiap nilai residual terhadap
nilai harapannya ketika distribusi adalah normal. Jika gambar plot
mendekati sebuah garis lurus, maka dapat dikatakan bahwa error tidak
melenceng secara substansi dari distribusi normal. Analisa untuk
kemencengan model terhadap kenormalan, residual tidak berdistribusi
normal bisa dikarenakan bentuk fungsi regresi tidak tepat (inappropriate)
atau karena error varians tidak konstan. Transformasi seringkali
membantu dalam kenormalan error, setelah data ditransformasikan kemudian
residual dipelajari untuk melihat apakah kemencengan dari normal masih
ada. Transformasi bisa dilakukan pada satu variabel atau kedua
variabel. Goodness of fit test juga dapat digunakan untuk meneliti kenormalan bentuk error.
Plot residual terhadap variabel bebas
atau terhadap nilai estimasi Y tidak hanya membantu untuk melihat
apakah fungsi regresi linier sudah pantas tetapi juga untuk mempelajari
apakah varians dari bentuk error adalah konstan.
Ketika plot residual memberikan suatu gambaran bahwa varians residual
tidak konstan varians, menaik atau menurun, secara sistematis. Maka
uji yang sederhana untuk melihat itu yaitu membagi dua data dan membuat
model regresi secara terpisah untuk masing –masing kelompok data diurut
menurut level X dan masing – masing hitung error mean square (MSE) nya
dan uji untuk kesamaan varians error dengan uji F (uji kehomogenan
dengan uji F dibahas pada Bab lain). Jika ternyata error varians memang
tidak konstan maka sebaiknya model dimodifikasi dengan menggunakan
kuadrat kecil tertimbang (weighted least squares) untuk mendapatkan estimator dari parameter. Transformasi juga dapat digunakan untuk menstabilkan varians.Independensi bentuk Error
Jika bentuk error dalam model regresi tidak independen atau terjadi otokorelasi (biasanya otokorelasi positif), maka penggunaan prosedur OLS mempunyai beberapa hambatan :
- Estimasi koefisien regresi masih unbiased, namun tidak lagi mempunyai varians yang minimum.
- MSE bisa menjadi underestimate.
- S(bk) juga bisa underestimate.
- Uji menggunakan distribusi t dan Ftidak dapat lagi digunakan.
Inferensia tentang parameter model
α adalah tingkat keberartian (Type I error), dan besaran ditentukan oleh si pembuat analisa itu sendiri.
Interval keyakinan (Confidence Interval) β1
Interval keyakinan memberikan nilai-nilai statistik dalam suatu interval dan sekaligus dapat menyatakan berapa besar keyakinan kita bahwa interval diatas betul-betul mencakup parameter yang kita duga. Interval keyakinan untuk β1dituliskan sebagai berikut:
dengan model tersebut dapat diperkirakan lamanya jam kerja jika jumlah produksi diketahui, misal untuk memproduksi sebanyak 90 unit diperkirakan lamanya jam kerja adalah 190 jam. Uji hipotesa dengan a sebesar 5%,
Sampai bertemu pada sesi tulisan yang lain, selamat menikmati statistik.
Sumber:
https://digensia.wordpress.com/2012/05/07/analisa-model-regresi-seri-2/
0 komentar:
Posting Komentar