Sabtu, 27 Februari 2016

Operasi Aljabar dan Sifat Matriks

Penjumlahan dan Pengurangan Martiks 
Penjumlahan Matriks
Jika A dan B sembarang matriks yang berordo sama, maka jumlah matriks A dan B (ditulis A + B) adalah matriks yang diperoleh dengan menjumlahkan setiap elemen matriks  A dengan elemen matriks B yang seletak.
Contoh:
 

Diberikan matriks A dan B:
 

Pengurangan Matriks
Jika A dan B sembarang matriks yang berordo sama maka pengurangan matriks A  dengan B (ditulis A - B) adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan setiap elemen matriks  A dengan elemen matriks B.
Contoh: :
Diberikan matriks A dan B:



 
Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks:
a.       Sifat komutatif:
a+b = b+a
b.      Sifat Asosiatif:
(a+b)+c = a+(b+c)
c.       Mempunyai elemen identitas nol
a+0 = 0+a
d.      Mempunyai invers –a
a+(-a) = (-a)+a =0

Perkalian Matriks
Perkalian Bilangan Real (Skalar) dengan Matriks
Jika A adalah suatu matriks dan k adalah bilangan real, maka kA adalah suatu matriks baru yang elemen-elemennya diperoleh dari hasil perkalian k dengan elemen-elemen A.
http://2.bp.blogspot.com/-WKkopLSVWM4/TaPSgS-OEoI/AAAAAAAAADQ/-UUKrsbynO4/s400/6.png 

Perkalian Dua Matriks
Jika A adalah matriks berordo   dan B adalah matriks berordo , maka hasil kali AB (misalkan matriks C) adalah matriks berordo , ditulis:
http://2.bp.blogspot.com/-UGbsJLF-m2U/TaPT1Pkz1vI/AAAAAAAAADY/PJVeIL-UY5k/s640/7.png

Pada perkalian matriks berlaku sifat-sifat berikut:
a.       (AB)C = A(BC)
b.      A(B + C) = AB + BC
c.       (A + B)C = AC AB
d.      A(B - C) = AB – AC
e.       (A - B)C = AC – BC
f.       p(BC) = (pB)C = B(pC)
g.      A +B+ = B+A
h.      A+(B+C) = (A+B)+C
i.        p(A+B) = pA + pB
j.        ( p+q) (A) = pA + Pb

Operasi Baris Elementer (OBE)
Operasi Baris Elementer meliputi:
Pertukaran baris.
Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol.
Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

http://2.bp.blogspot.com/-TunPvbJDf1U/TaO7kCPHRfI/AAAAAAAAACk/HN6GxTrlJRk/s320/1.bmp

Beberapa definisi  yang perlu diketahui:
http://1.bp.blogspot.com/-BRoBkh37AjM/TaO9MOtPfRI/AAAAAAAAACs/3DBM1qc_7SM/s1600/2.bmp

o        Baris pertama dan ke-2 dinamakan baris tak nol, karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol.
o        Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris ke-2 dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing.
o        Bilangan 1 (pada baris baris pertama kolom pertama) dinamakan satu utama.
o        Baris ke-3 dinamakan baris nol, karena setiap unsur pada baris ke-3 adalah nol.

Sifat matriks hasil OBE:
1.                  Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1 (dinamakan satu utama).
2.                  Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan.
3.                  Jika ada baris nol (baris yang semua unsurnya nol), maka ia diletakkan pada baris paling bawah.
4.                  Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah nol.

Matriks dinamakan esilon baris jika dipenuhi sifat 1, 2, dan 3 (Proses Eliminasi Gauss).
Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika dipenuhi semua sifat (Proses Eliminasi Gauss-Jordan).

Contoh:
Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari
http://2.bp.blogspot.com/-v8-j3f7oN_w/TaO-W-RFvRI/AAAAAAAAACw/8FP7bVVx7wQ/s400/3.bmp

http://4.bp.blogspot.com/-8wCMAQql8S0/TaO-7unqavI/AAAAAAAAAC0/sDn1Glh2CFg/s1600/4.bmp

     
Perhatikan hasil OBE tadi:
http://3.bp.blogspot.com/-yoZWT4w6QMo/TaO_TvlyoII/AAAAAAAAAC4/iwyYvkq2EfI/s1600/5.bmp

-          Setiap baris mempunyai satu utama.
-          Tidak setiap kolom memiliki satu utama, karena jumlah baris lebih sedikit dari jumlah kolom (kolom 4 tidak mempunyai satu utama).

0 komentar:

Posting Komentar